Senin, 12 Juni 2017

Merakit Kulkas Mini dan Cara Kerjanya

Kulkas Mini ditujukan untuk mendinginkan minuman kaleng ataupun minuman dan makanan lainnya yang memuat pada tempat tersebut dan di pasaran dijual dari kisaran 140-160 ribu dengan menggunakan tegangan dari usb laptop

Cara Kerja dari alat ini berbeda dengan cara kerja kulkas rumahan yang kita kenal selama ini, jika komponen pada kulkas rumahan memiliki banyak komponen seperti, thermostat, heater, kompresor, kondensor, filter, evaporator, fan motor, dan bahan pendingin utamanya freon. Alat kulkas mini ini hanya memiliki komponen utama yang bernama PELTIER

komponen peltier
gambar peltier

Pengaplikasian komponen PELTIER ini dapat kita jumpai pada alat dispenser untuk mendinginkan dan memanaskan air galon. Dan komponen peltier ini juga dapat kita beli di toko komponen elektronik di kisaran harga 45-80 ribu 

bagian bagina peltier

CARA KERJA PELTIER:
Peltier ini adalah modul thermo electric, umumnya dibungkus keramik tipis yang berisikan bismuth telluride di dalamnya. Pada komponen peltier ini jika kita beri tegangan DC maka salah satu sisi akan menjadi dingin dan salah satu sisinya lagi menjadi panas.

Peltier ini memiliki dua bagian yang berbeda diantaranya
- cool side ( heat absorbed ) berfungsi menyerap kalor ( panas ) sehingga bagian ini merupakan lempengan bagian dingin

- hot side ( heat released ) yang bekerja melepas kalor sehingga bagian ini merupakan lempengan bagian panas

Perbedaan suhu pada kedua bagian peltier ini sekitar 30 derajat celcius. contohnya apabila baian hot slide bersuhu 45 derajat c maka cool side bersuhu 15 derajat c ( jadi kesimpulannya semakin dingin bagian hot side maka akan semakin dingin pula bagian cool side

Peltier ini memiliki 2 sisi, ketika dialiri listrik DC maka sisi satunya akan menghasilkan panas dan sisi lainnya akan menghasilkan dingin, jika kita dapat membuang panas dibagian sisi panasnya sebanyak mungkin maka, sisi lainnya akan menghasilkan dingin yang jauh lebih dingin, 
* intinya jika kita menginginkan suhu yang lebih dingin, kita harus membuat sistem pendingin pada bagian panasnya


Untuk Cara Merakit Kulkas Mini ini 


pendingin dan peltier
penggabungan pendingin dan peltier
Pertama membutuhkan pendingin dan peltier dengan cara, peltier di tempelkan ke pendingin seperti gambar dibawah ini dan bisa juga di tambahkan kipas pan peltier ini bekerja pada tegangan 3-12v sehinggan bisa di kreasikan menggunakan tegangan dari usb laptop ataupun pc




untuk plat pendingin bisa membeli di toko elektronik atau pun bekas pendingin motherboard

plat pendingin tidak harus menyamakan dengan gambar




setelah membuat rangkaian utama selanjutnya membuat box, boxnya ini dapat dibuat dari bahan sterofoam, akrilik, atau bahan plastik lainnya 


pembuatan box
gambar pembuatan box

pembuatan box
gambar pembuatan box


Tahap terakhir adalah penggabungan antara box dan alat pendingin  seperti di bawah ini

box dan pendingin
penggabungan box dan pendingin
KESIMPULAN:

Kesimpulan dari bahasan di atas, dalam merakit kulkas mini ini ataupun rakitan lainnya tidak harus sama seperti seperti intruksi, kita bisa membuatnya dengan kreasi kita sendiri dan memecahkan masalah yang di hadapi karena kreatifitas manusia tidak terbatas
\


Sumber : http://www.resistor.id/2015/09/cara-merakit-kulkas-mini-dan-cara.html

Cara Kerja Rangkaian Penguat Arus Sederhana dengan Transistor

Cara Kerja Rangkaian Penguat Arus Sederhana dengan Transistor


Rangkaian penguat arus sederhana – Rangkaian penguat arus biasa disebut sebagai current booster. Fungsinya sebagai penguat arus di bagian adaptor dengan rangkaian power supply yang dayanya cenderung rendah. Rangkaian penguat arus tersebut bisa meningkatkan kemampuan agar power yang disupplai memiliki arus listrik yang lebih besar.  Komponen yang biasa digunakan untuk membuat penguat arus ini adalah komponen transistor agar tegangan positif regulator lebih kuat. 

Komponen rangkaian penguat arus sederhana ini bisa dengan mudah Anda temukan di toko elektronika. Toko elektronik tersebut dengan bebas menjual komponen komponen tersebut.  Harga yang ditawarkan beragam mulai dari 200 ribu sampai dengan 300 ribu rupiah. Berikut ini adalah cara membuat penguat arus sederhana yang bisa Anda praktekkan di rumah :

Bahan atau Komponen

Rangkaian penguat arus kali ini akan mengggunakan bahan atau komponen transistor.  Transistor dalam elektronika memiliki beragam fungsi misalnya saja bisa digunakan sebagai saklar dan juga sebagai penguat arus. Saklar yang menggunakan transistor memiliki kelebihan dibandingkan dengan saklar yang bersifat konvensional. Saklar menggunakan transistor ini tidak akan menimbulkan percikan api ketika sakar dihidupkan. Transistor bisa sebagai penguat arus, dimana transistor itu bisa memiliki tegangan di salah satu bagian kakinya, sedangkan untuk kedua kaki lainnya digunakan sebagai penghantar arus saja.


Sifatnya sebagai penguat arus ini sering digunakan pada rangkaian elektronika seperti amplifier dan sebagai penguat sinyal di radio. Cara kerjanya pun sederhana saja yaitu arus yang lebih kecil nanti akan mengontrol arus yang lebih besar. Arus kemudian dialirkan ke bagian kolektor. Karena transistor sangat bermanfaat dalam rangakaian elektronika, Anda tidak akan kesulitan untuk menemukannya di toko elektornika. Nah transistor yang bisa digunakan sebagai komponen rangkaian penguat arus sederhanaadalah transistor C828A. Selain transistor, berikut ini adalah komponen komponen lainnya yang dibutuhkan :

1. Baterai 1,5 Volt dan baterai 4,5 V. Baterai ini akan mudah sekali Anda jumpai dan terdiri dari berbagai merk. Anda bisa memiilih baterai mana yang Anda sukai.
2. Mic Kondensor. Jika tidak memiliki mic kondensor, Anda bisa menggantinya dengan speaker kecil dengan impendansi 8ohm.
3. Earphone
font-size: 12pt; line-height: 150%;">
4. Kabel.

Cara Perangkaian

Merangkainya pun sangat mudah yaitu dengan meletakkan baterai 1,5 V berdekatan dengan mirofon. Setelah itu transistor diletakkan di tengah tengah antara microfon dan earphone. Untuk baterai kedua 4,5V diletakkan dekat dengan earphone.

Cara Kerja

Dari bahan dan komponen tersebut nantinya diharapkan baterai dengan daya 1,5V bisa membuat microfon bekerja. Tidak hanya itu saja baterai dengan Volt 4,5 tersebut juga bisa membuat earphone menjadi bersuara. Sehingga jika microphone tidak bekerja dan earphone tidak bersuara bisa dipastikan bahwa rangkaian yang dibuat salah dan harus diperbaiki kembali. Agar bisa menghasilkan earphone yang bersuara, rangkaian tersebut harus memiliki cara kerja berikut ini :

1.    Mic menjadi bergetar karena ada suara, arus bisa muncul dan arus bolak baliknya masih lemah. Arus jenis bolak balik ini disebut sebagai sinyal. Sinyal akan mengalir ke arah transistor.
2.  Transistor akan menerima arus tersebut. Arus bolak balik ini masih labil sebab naik turun. Kelabilannya akan mempengaruhi arus dari bagian kolektor ke emitor.
3.     Meski amplitudo yang dihasilkan sering berubah namun frekuensi rangkaian tersebut masih sama. Ketika basisnya kecil, kolektor akan mampu mengalirkan arus yang kecil begitupula dengan sebaliknya.
4. Hasil dari rangkaian tersebut belum terlalu kuat, sehingga dibutuhkan earphone untuk mendengarkannya.


Dengan menggunakan transistor kekuatan arus bisa menjadi bertambah kuat. Arus yang mengalir pun harus sesuai dengan kemampuan dari transistor yang Anda gunakan. Jika Anda belum berhasil dalam membuat rangkaian penguat arus sederhana tersebut jangan pernah menyerah dan terus perbaiki rangkaian penguat arus Anda agar sesuai dengan yang diharapkan.

Sumber : http://www.hoo-tronik.com/2016/11/cara-kerja-rangkaian-penguat-arus.html

KENDALI MOTOR DC DENGAN ARDUINO TANPA DRIVER

Kendali Sederhana Motor DC dengan Arduino
Kendali Sederhana Motor DC
Gerak pada robot dihasilkan salah satunya dari motor dc. Komponen ini mengubah energi listrik menjadi tenaga putaran. Kebanyakan motor listrik yang dipakai dalam robot skala kecil adalah motor arus searah (motor dc) yang beroperasi pada tegangan 6 – 12 volt, meskipun ada juga motor dc dengan tegangan hingga 24 volt.
  1. Catudaya Motor DC
Sebuah motor dc memiliki dua kabel untuk menghubungkannya ke catudaya listrik. Kedua kabel itu umumnya berwarna merah dan hitam. Kabel merah untuk kutub positif, sedangkan kabel hitam untuk kutub negatif.
     2. Arah Putar Motor DC
Clock Wise (CW)
Dalam keadaan normal sebuah motor DC akan berputar searah jarum jam (Clock Wise atau CW). Keadaan normal yang saya maksud adalah kabel positif motor terhubung ke kutub positif catudaya, sedangkan kabel negatif motor terhubungk ke kutub negatif catudaya.
Counter Clock Wise (CCW)
Arah putaran motor dc dapat dibalik dengan cara menukar hubungan kedua kabelnya pada catudaya. Artinya, kabel positif motor dihubungkan ke kutub negatif catudaya, sebaliknya kabel negatif motor dihubungkan ke kutub posifif catudaya. Putaran yang terbalik ini dikenal dengan istilah Counter Clock Wise (CCW).
3. Prinsip Menghubungkan Motor DC ke Board Arduino
Motor DC dapat dikendalikan dengan microcontroller, misalnya dengan Board Arduino UNO. Prinsip menguhubungkan motor dc ke Board Arduino UNO adalah sebagai berikut:
  • Kabel positif motor dihubungkan ke salah satu pin digital
  • kabel neagatif motor dihubungkan ke pin GND
Hubungan diatas menghasilkan arah putaran maju (forward), namun jika hubungan dibalik maka akan menghasilkan arah putaran mundur (reverse).
4. Pemrograman Sederhana untuk Kendali Motor DC
program motor dc
Kendali diatas akan menjadikan motor mula-mula berhenti, bergerak maju, belok kanan dan akhirnya belok kiri. Kode diatas juga dapat ditulis dalam fungsi-fungsi tersendiri seperti berikut:
program motor dc 2
Dari kode diatas tampak bahwa kita definisikan empat buah fungsi tersendiri, dan kemudian memanggil masing-masing fungsi itu dari fungsi loop().
Saran
Pin digital pada Board Arduino menghasilkan sinyal digital dengan besar tegangan sekitar 5 volt. Hal ini kurang memadai jika operasi motor dc yang butuh 6 volt. Saya sarankan untuk melengkapi motor dengan sebuah rangkaian pendorong (driver), baik berupa transistor maupun modul khusus untuk driver motor.
Selain itu kendali sederhana seperti ini tidak bisa dipakai untuk gerak mundur, kecuali anda menukar hubungan kabel-kabel motornya.
Sumber :https://temikro1441561.wordpress.com/2016/03/20/kendali-motor-dc-dengan-arduino/

Antarmuka MATLAB-Arduino untuk Sensor Suhu dan Kelembaban Udara


Pendahuluan

Sebelumnya, kita telah membahas bagaimana menggunakan sensor DHT11 pada Arduino. Bagi yang belum membaca, silahkan lihatl detail tutorialnya disini. Dari tutorial ini, kita akan kembangkan lagi dengan menambahkan antarmukanya. Kita akan gunakan MATLAB untuk visualisasi data kita.
Data yang diambil dari Arduino adalah multiple data, yaitu data suhu dan kelembaban. Kita harus pisahkan data tersebut dan menampilkannya secara terpisah pada MATLAB.

Hardware

Rangkailah sensor dan Arduino seperti pada Gambar 1.
Gambar 1. Konfigurasi Sensor dan Arduino

Pemrograman Arduino

Kita akan melakukan pemrograman di dua sisi, yaitu pada sisi Arduino dan sisi MATLAB.
Ketiklah skrip program berikut pada IDE Arduino dan upload-lah ke Arduino. Penjelasan penting mengenai program telah disertakan di dalam skrip ini sebagai komentar. Jangan lupa untuk menginstal pustaka DHT11 sebelumnya. Bagi yang belum menginstal, silahkan untuh pustaka yang ikut disertakan pada tutorial ini. Pustaka juga dapat diinstal secara online. Tutorialnya dapat dibaca disini.
?
Pemrograman pada Arduino
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
#include "DHT.h"
 
// pin digital yang digunakan
#define DHTPIN 2
 
// saat ini saya pakai sensor DHT11.
// uncomment sensor yang diinginkan
 
#define DHTTYPE DHT11   
//#define DHTTYPE DHT22   
//#define DHTTYPE DHT21
 
DHT dht(DHTPIN, DHTTYPE);
 
void setup() {
  Serial.begin(9600);
  dht.begin();
}
 
void loop() {
  // baca kelembaban
  float h = dht.readHumidity();
  // baca temperatur dalam celcius
  float t = dht.readTemperature();
 
  // berikut cara mengirimkan data lebih dari 1.
  // gunakan separator koma, akhiri dgn println
  Serial.print(h);  
  Serial.print(",");  
  Serial.print(t);
  Serial.print(",");
  Serial.println();
 
  // delay sesaat
  delay(1000);
}

Pemrograman MATLAB

Pada sisi MATLAB, ketiklah skrip berikut. Penjelasan program telah disertakan sebagai komentar. Pengambilan data dari Arduino ke MATLAB mirip dengan tutorial yang saya tulis sebelumnya, yaitu berikut. Penulis menggunakan COM9 untuk Arduino. Silahkan disesuaikan dengan port COM kita.
?
Pemrograman pada MATLAB
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
clear
clc
  
%Inisialisasi serial dan grafik
serialPort = 'COM9';                  % isi dgn COM yg sesuai
judulGrafik = 'Logger Data Serial';   % Judul grafik
xLabel1 = 'Waktu (detik)';            % x-axis label 1
yLabel1 = 'Kelembaban (%)';           % y-axis label 1
xLabel2 = 'Waktu (detik)';            % x-axis label 2
yLabel2 = 'Suhu (Celcius)';           % y-axis label 2
plotGrid = 'on';                      % aktifkan grid
min = [0,0];                          % minimum axis-y
max = [100,40];                       % maksimum axis-y
lebarScroll = 20;                     % display data pada grafik
delay = .05;                          % waktu cuplik
  
%Inisialisasi variabel
waktu = 0;
data = 0;
cacah = 0;
 
%Persiapkan grafik
sub(1) = subplot(2,1,1); % subplot atas
sub(2) = subplot(2,1,2); % subplot tengah
  
plotGraph(1) = plot(sub(1),waktu,data,'-o',...
                'LineWidth',2,...
                'MarkerSize',6,...
                'MarkerEdgeColor','k',...
                'MarkerFaceColor','r');
plotGraph(2) = plot(sub(2),waktu,data,'-o',...
                'LineWidth',2,...
                'MarkerSize',6,...
                'MarkerEdgeColor','k',...
                'MarkerFaceColor','b');         
  
title(sub(1),'Nilai Kelembaban','FontSize',15);
title(sub(2),'Nilai Suhu','FontSize',15);
  
xlabel(sub(1), xLabel1,'FontSize',10);
xlabel(sub(2), xLabel2,'FontSize',10);
  
ylabel(sub(1), yLabel1,'FontSize',10);
ylabel(sub(2), yLabel2,'FontSize',10);
  
axis(sub(1),[0 10 min(1) max(1)]);
axis(sub(2),[0 10 min(2) max(2)]);
  
grid(sub(1),plotGrid);  
grid(sub(2),plotGrid);
 
%Buka komunikasi melalui port COM
s = serial(serialPort);
disp('Tutup jendela grafik untuk mengakhiri logger');
fopen(s);
  
tic                                    %aktifkan deteksi waktu
while ishandle(plotGraph)              %Terus looping semasih plot aktif
    
nilaiInput = fscanf(s);             
nilaiInput = strsplit(nilaiInput,',');
dataSensor(1) = str2double(cell2mat(nilaiInput(1)));
dataSensor(2) = str2double(cell2mat(nilaiInput(2)));
  
%Pastikan data yg diterima benar
 if(~isempty(dataSensor(1)) && isfloat(dataSensor(1)))        
    cacah = cacah + 1;        
    waktu(cacah) = toc;             %ambil waktu saat ini
  
    data1(cacah) = dataSensor(1);    %ambil data saat ini utk x        
    data2(cacah) = dataSensor(2);    %ambil data saat ini utk y
  
    %========= grafik 1 untuk kelembaban ==============
    %Set Axis sesuai dengan nilai lebarScroll
    if(lebarScroll > 0)
        set(plotGraph(1),'XData',waktu(waktu > waktu(cacah)-lebarScroll),...
            'YData',data1(waktu > waktu(cacah)-lebarScroll));
        axis(sub(1),[waktu(cacah)-lebarScroll waktu(cacah) min(1) max(1)]);
    else
        set(plotGraph(1),'XData',waktu,'YData',data1);
        axis(sub(1),[0 waktu(cacah) min(1) max(1)]);
    end
  
    %========= grafik 2 untuk suhu ==============
    %Set Axis sesuai dengan nilai lebarScroll
    if(lebarScroll > 0)
        set(plotGraph(2),'XData',waktu(waktu > waktu(cacah)-lebarScroll),...
            'YData',data2(waktu > waktu(cacah)-lebarScroll));
        axis(sub(2),[waktu(cacah)-lebarScroll waktu(cacah) min(2) max(2)]);
    else
        set(plotGraph(2),'XData',waktu,'YData',data1);
        axis(sub(2),[0 waktu(cacah) min(2) max(2)]);
    end
  
    %Beri waktu sesaat utk Update Plot
    pause(delay);        
 end  
end
  
% Tutup serial port dan delete variabel yg sudah terpakai
fclose(s);
clear;
disp('Logger berakhir...');
Hubungkan Arduino ke komputer. Tutup Serial Monitor jika masih terbuka. Kemudian, Run-lah program MATLAB tersebut, dan lihatlah contoh hasilnya seperti pada Gambar 2. Untuk menguji, kita dapat menghembuskan nafas ke sensor DHT11 untuk memberi kelembaban. Lihatlah responnya pada grafik kelembaban. Jika berubah, maka data telah diambil dengan tepat.
Gambar 2. Grafik Suhu dan Kelembaban pada MATLAB
Demikian Tutorial kali ini. Semoga bermanfaat :)

Referensi

Kusuma, Wardana. [TUTORIAL] Antarmuka Sensor Suhu dan Kelembaban Udara Menggunakan Arduino. https://tutorkeren.com/artikel/tutorial-antarmuka-sensor-suhu-dan-kelembaban-udara-menggunakan-arduino.htm.
Kusuma, Wardana. Plot Nilai Sensor Accelerometer dari Arduino pada MATLABhttps://tutorkeren.com/artikel/plot-nilai-sensor-accelerometer-dari-arduino-pada-matlab.htm.


SUMBER : https://tutorkeren.com/artikel/tutorial-antarmuka-matlab-arduino-untuk-sensor-suhu-dan-kelembaban-udara.htm